SKOR.id - Setiap pemain memiliki waktu kapan harus berhenti bermain. Tidak sedikit pemain yang masih terus bermain ketika usianya akan mencapai 40 tahun. Pemain tersebut, boleh jadi sangat beruntung.Namun usia bukanlah satu-satunya batas kapan harus berhenti atau apakah harus terus bermain.Kondisi fisik, seringkali menjadi penentu bagi seorang pemain untuk menyadari kapan dia harus mengakhiri dunia yang sangat dicintainya.Raphael Varane, salah satu pemain yang harus berkompromi dengan kondisi fisiknya.Bintang asal Prancis ini masih memiliki hasrat yang besar untuk terus bermain namun cedera yang kerap menghalanginya untuk tampil ke lapangan membuat dirinya menyadari bahwa inilah waktunya untuk gantung sepatu.Ya, Rabu (25/9/2024) ini, Raphael Varane pensiun ketika usianya masih 31 tahun. Raphael Varane adalah bek terbaik yang pernah dimiliki Real Madrid dan Timnas Prancis, pada masanya.Harian Prancis, Le Parisien, yang mengabarkan pertama kali tentang Raphael Varane pensiun.Hanya beberapa jam kemudian, Raphael Varane kemudian mengumumkan melalui akun media sosial miliknya, mengkonfirmasi bahwa dirinya kini telah resmi meninggalkan sepak bola setelah 14 tahun tampil di level tertinggi di klub dan timnas."Mereka mengatakan bahwa semua hal yang bagus pada akhirnya akan berakhir. Dalam karier, saya telah menghadapi banyak tantangan, bangkit dari satu kesempatan ke sempatan lainnya, meraih keberhasilan yang hampir semua itu terlihat mustahil diraih," kata Raphael Varane melalui media sosialnya.Semua itu membuatnya merasakan emosi yang luar biasa, di mana banyak momen yang sangat spesial yang dialami sepanjang kariernya."Semua kenangan itu akan ada seumur hidup saya. Merenungkan momen-momen ini, saya mengumumkan dengan perasaan bangga bahwa saya pensiun dari olahraga yang kita semua cintai," Raphael Varane menambahkan.Dirinya mengakui bahwa untuk mengambil keputusan ini sangatlah tidak mudah.Tapi, pria yang lahir di Lille (Prancis), 25 April 1993 silam, menyadari bahwa pertarungan terakhir baginya adalah mengalahkan keinginannya untuk terus bermain."Saya ingin pensiun dengan kondisi yang kuat. Dibutuhkan keberanian yang sangat besar untuk mendengarkan hati dan naluri Anda. Keinginan dan kebutuhan adalah dua hal yang berbeda,” kata Varane di akun Instagram-nya itu.Como 1907 merupakan klub terakhir Raphael Varane sebagai pemain profesional.Klub Liga Italia tersebut adalah tim keempat dalam karier profesionalnya setelah Lens (2010-2011), Real Madrid (2011-2021), dan Manchester United (2021-2024).Raphael Varane bergabung ke Como pada 28 Juli 2024 lalu dengan kontrak dua tahun.Namun demikian, cedera lutut yang memang salah satu cedera yang menghambat membuat kariernya di Como tidak berjalan sesuai keinginannya.Raphael Varane sempat bermain dalam sebuah laga untuk Vomo, tepatnya di ajang Piala Italia menghadapi Sampdoria pada 11 Agustus 2024 lalu.Namun, sejak itu, Raphael Varane tidak pernah lagi tampil untuk Como karena terkait cedera yang dialaminya.Como asuhan Cesc Fabregas memahami situasi tersebut yang membuat mereka kemudian tidak mendaftarkan sang pemain dalam skuad mereka untuk Liga Italia 2024-2025 ini.Hingga kemudian Raphael Varane menyampaikan pengumuman ini bahwa dia harus gantung sepatu.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Raphael_Varane_ke_Como_af6e197a7e.jpeg" alt="Raphael Varane ungkap alasan pilih bergabung ke Como. (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Raphael Varane bermain di Como sebelum memutuskan pensiun. (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>Bertabur GelarKariernya sebagai pemain profesional &nbsp;dipenuhi dengan kesuksesan, baik di level klub maupun di Timnas Prancis.Setelah mengawali karier di Lens, dalam usia 18 tahun dia sudah bergabung ke Real Madrid, di klub di mana dirinya memenangkan empat gelar Liga Champions dan menjadi pilar fundamental di pertahanan bersama bek Sergio Ramos.Raphael Varane total telah bermain dalam 360 pertandingan untuk Teal Madrid dan meraih banyak gelar utama.Suksesnya di Real Madrid membawanya ke Tinmnas Prancis senior. Di Les Bleus, dia pun menjadi pilar kunci pertahanan Timnas Prancis bersama pelatih Didier Deschamps.Raphael Varane membawa Timnas Prancis juara Piala Dunia pada 2018, ketika dirinya menjaga pertahanan Les Bleus bersama Samuel Umtiti.Bersama Timnas Prancis pula, Raphael Varane membawa Tim Ayam Jantan juara UEFA Nations League 2021, mengalahkan Timnas Spanyol di final.Pada 2022 setelah Prancis kalah di final lawan Argentina di Piala Dunia, Raphael Varane mengumumkan pensiun dari timnas. Ketika itu, dia menyatakan ingin lebih banyak waktu bersama keluarga.Cedera juga membuat dirinya tidak memiliki kesempatan yang cukup saat bermain di Manchester United.Namun demikian, Raphael Varane yang telah tampil dalam 95 laga untuk Manchester United membawa Tim Setan Merah juara Piala FA 2023-2024 lalu dan Piala Liga Inggris 2022-2023.Kabar pensiunnya Raphael Varane pun mendapatkan komentar bernada simpati, memuji, tentang karier sang pemain oleh para pemain bintang baik yang telah pensiun maupun yang masih aktif.Selain pemain, klub Raphael Varane di masa lalu, seperti Real Madrid juga memberikan penghormatan baginya melalui media sosial resmi klub tersebut."Real Madrid ingin menyampaikan rasa terima kasih dan rasa sayang kepada pemain yang sudah menjadi bagian dari legenda klub kami," demikian bunyi pernyataan tersebut.Los Blancos juga mengatakan "Raphael Varane akan selalu berada di hati semua penggemar Real Madrid sebagai salah satu bek tengah terhebat dalam sejarah Real Madrid dan karena selalu mewakili nilai-nilai klub kami."Klub dalam Karier Raphael VaraneLens (2010-2011): 24 Laga, 2 GolReal Madrid (2011-2021): 360, 17 GolManchester United (2021-2024): 95 Laga, 2 GolComo (2024): 1 LagaGelar Raphael VaraneReal Madrid: La Liga 2011-2012, 2016-2017, 2019-2020 Piala Raja 2013-2014 Piala Super Spanyol 2012, 2017, 2020 Liga Champions 2013-2014, 2015-2016, 2016-2017, 2017-2018 Piala Super Eropa 2014, 2016, 2017 Piala Dunia Antarklub 2014, 2016, 2017, 2018Manchester United: Piala FA 2023-2024 Piala Liga Inggris 2022-2023Timnas Prancis Piala Dunia 2018 UEFA Nations League 2020-2021<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/SW-Ba1DCQJk?si=QKEcOzYvAOmxs300" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Raphael Varane, salah satu bek terbaik yang pernah dimiliki Real Madrid dan Timnas Prancis mengumumkan pensiun dari sepak bola, Rabu (25/9/2024).

Liga Italia

Cedera Membuat Raphael Varane Pensiun, Kariernya Bertabur Gelar

SKOR.id&nbsp;– Kekalahan 1-3 dari Italia yang dialami Timnas Prancis di kandangnya Parc des Princes, Paris, pada laga pertama Grup 2 UEFA Nations League A 2024-2025, Jumat (6/9/2024) malam lalu, benar-benar mengejutkan.&nbsp;Prancis, kampiun UEFA Nations League 2020-2021 baru kali itu kemasukan hingga tiga gol dalam sebuah laga di waktu normal, usai terakhir mengalaminya dari Argentina pada final Piala Dunia 2018.Pelatih Didier Deschamps mengaku Kylian Mbappe dan kawan-kawan hanya mampu bermain bagus selama 20 menit awal, yang ditandai gol cepat dari Bradley Barcola saat pertandingan baru berjalan 14 detik!&nbsp;Deschamps dikritik keras usai Prancis tersingkir di semifinal Euro 2024. Saat itu, Les Bleus hanya mampu mencetak satu gol murni dari open play lewat sundulan Randal Kolo Muani saat kalah 1-2 dari Spanyol (yang akhirnya juara) di empat besar.&nbsp;Uniknya, laga melawan Italia pada Jumat malam lalu seperti ulangan semifinal Euro 2024. Prancis unggul lebih dahulu lalu kalah. Bedanya, jika di Euro 2024 Prancis kebobolan tiga kali dalam enam pertandingan, di UEFA Nations League A mereka sudah kemasukan tiga hanya dalam satu laga.&nbsp;Sebagai catatan, usai kekalahan di Euro 2024, pertandingan kompetitif pertama Prancis adalah melawan Italia di fase grup di UEFA Nations League A.Deschamps sendiri mengaku siap dikritik terkait hasil memalukan melawan Italia. Ini memang baru pertandingan pertama UEFA Nations League A.&nbsp;Namun, jika melihat permainan Prancis saat melawan Italia pada Jumat malam lalu, muncul pertanyaan, apakah Deschamps masih pantas menangani Les Bleus, yang terkesan kembali bermain membosankan dan tak mampu mencari celah untuk membongkar pertahanan lawan? Apa yang membuat Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) mempertahankan Deschamps untuk menangani Les Bleus?&nbsp;Skor.id&nbsp;akan coba mengulasnya dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).&nbsp;Usai kandas di semifinal Euro 2024, Presiden FFF Philippe Diallo mengatakan kepada media Prancis L’Equipe bahwa Deschamps sudah aman dalam pekerjaannya karena mencapai semifinal turnamen di Jerman. Ia akan membawa tim ke Piala Dunia 2026 yang diadakan di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko.&nbsp;“Dia memiliki kontrak (yang berlaku hingga 2026) dan telah mencapai target yang ditetapkan untuknya,” kata Diallo, kala itu.&nbsp;“Saya melihat kontraknya tidak perlu dipertanyakan. Hasil-hasilnya di masa lalu sudah membuktikannya dan tujuannya telah tercapai. Deschamps akan melanjutkan misinya.”Diallo dan FFF tentu memiliki pertimbangan mengapa masih mempertahankan Deschamps sebagai pelatih Timnas Prancis. Apa faktor-faktor yang membuat Deschamps dipertahankan?&nbsp;Kemampuan Mengatur Tim dengan Fondasi dan Etos Kerja&nbsp;Karena kesuksesannya bersama Timnas Prancis sebagai pemain (gelandang tengah dan kapten negaranya saat juara Piala Dunia 1998 dan Euro 2000), Deschamps dikenal sebagai manajer turnamen yang cerdik dan mampu mengatur tim dengan fondasi dan etos kerja yang kokoh.&nbsp;Mantan kiper dan kapten Prancis Hugo Lloris menggambarkan Deschamps sebagai sosok yang “tenang dan menyatu” yang menular ke para pemain. Ia juga membawa pemahaman dan pragmatisme, akal sehat dan kemampuan beradaptasi.&nbsp;Kualitas yang sama itu telah membantunya saat menjadi pemain di lini tengah, kala Prancis memiliki segudang gelandang bertalenta yang lebih glamor seperti Zinedine Zidane, Youri Djorkaeff, Robert Pires, Emmanuel Petit, hingga Patrick Vieira.Tidak Takut BereksperimenSaat kalah dari Italia, Deschamps menggunakan laga itu untuk menguji sejumlah pemain baru. Deschamps memberikan debut kepada penyerang Michael Olise, dan juga memasukkan gelandang Manu Kone untuk pertandingan pertamanya.“Ini masalah keseimbangan atau ketidakseimbangan, tim masih muda dan beberapa melakukan debut hari ini,” kata Deschamps, usai laga melawan Italia.&nbsp;“Saya tahu bahwa dengan tidak menurunkan tim inti di lapangan, saya mengambil beberapa risiko dan ini merusak kinerja secara keseluruhan.”Deschamps juga mencadangkan Jules Kounde dan Dayot Upamecano untuk memberi kesempatan kepada Ibrahima Konate dan Jonathan Clauss menjadi starter."Pertahanan telah berubah, saya sudah mengatakan itu. Waktunya telah tiba untuk memberikan waktu bermain kepada sebanyak mungkin pemain dan malam ini di hadapan lawan tingkat tinggi, kami harus membayar mahal,” ucap Deschamps.“Pada pertandingan berikutnya, visi tidak akan berubah (untuk terus bereksperimen), inilah saatnya untuk melakukannya.”<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Boks_data_Didier_Deschamps_Hendy_AS_Skor_id_a936f2204d.jfif" alt="Boks data Didier Deschamps - Hendy AS Skor.id.jfif"><figcaption>Statistik Didier Deschamps sejak menjadi pelatih Timnas Prancis tidak terlalu buruk. (Hendy Andika S/Skor.id)</figcaption></figure>Eksperimen Deschamps mungkin gagal saat melawan Italia. Namun, saat melatih Prancis merebut Piala Dunia 2018, Deschamps memainkan gelandang bertahan Blaise Matuidi di posisi melebar, bukan di tengah, sebagai pemain sayap bertahan sisi kiri atau gelandang serang dalam formasi 4–2–3–1 yang mengalir.&nbsp;Sistem ini terbukti membantu memberikan keseimbangan pada tim dengan menutup sayap kiri secara bertahan, sehingga membatasi ancaman serangan dari full-back lawan. Hal ini pada gilirannya memberi Kylian Mbappe kebebasan untuk menyerang dan berlari di pertahanan dari sayap kanan.&nbsp;Selain itu, Matuidi sering ditempatkan di tengah lapangan, untuk memberikan dukungan defensif kepada playmaker Paul Pogba di lini tengah, bersama dengan N’Golo Kante, dan membantu mengurangi ruang di lini tengah lawan.Pada Piala Dunia di Rusia enam tahun lalu itu, Deschamps juga menggunakan penyerang tengah Olivier Giroud sebagai false-9 yang menggunakan fisiknya untuk menciptakan ruang dan peluang bagi penyerang Antoine Griezmann dan Mbappe, memberi mereka kebebasan untuk menghasilkan peluang dan mencetak gol.&nbsp;Taktik ini mirip dengan Stephane Guivarc’h, yang adalah rekan setim Deschamps di tim Prancis yang memenangi Piala Dunia 1998.&nbsp;Usai kegagalan di final Piala Dunia 2022 Qatar karena banyaknya gelandang kunci yang cedera serta kekalahan di semifinal Euro 2024, Deschamps sepertinya harus mencoba menemukan formula yang tepat untuk mendapatkan keseimbangan di tim. Upaya itu tentu tidak akan berhasil tanpa eksperimen.&nbsp;Mengedepankan Lingkungan Tim yang KohesifDeschamps sangat mementingkan terciptanya lingkungan tim yang kohesif (padu) dengan mengembangkan hubungan positif dengan para pemainnya. Ia juga percaya akan pentingnya kepribadian para pemainnya, dan bagaimana mereka menyatu satu sama lain.&nbsp;Deschamps juga suka memberi contoh dalam hubungan profesionalnya dengan staf dan pemainnya. Meskipun ia percaya pada pengendalian penguasaan bola, ia menekankan pentingnya transisi khususnya selama pertandingan.&nbsp;Secara taktik, Deschamps suka membiarkan pertandingan berjalan tanpa memberikan instruksi kepada pemainnya dari bangku cadangan, dan tidak suka terlalu mengontrol pemainnya. Dia suka mengamati pertandingan dan mendiskusikan kemungkinan perubahan dengan stafnya.Dari kelebihan dan kemampuan di atas, Deschamps mampu membangun soliditas, efisiensi, dan kualitas, hingga Timnas Prancis menjelma menjadi tim spesialis turnamen.&nbsp;Statistik mencatat, sejak menangani Prancis mulai Juli 2012, pencapaian “terburuk” Les Bleus adalah 16 besar. Prancis menjadi finalis Euro 2016, juara Piala Dunia 2018, 16 besar Euro 2020, runner-up&nbsp;Piala Dunia 2022, dan semifinal Euro 2024. &nbsp;&nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/A7X_cq9PZas?si=8EHRTq_FV-z0Q_8N" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kendati dibekap Italia, ada sejumlah faktor yang membuat Didier Deschamps masih pantas menangani Timnas Prancis.

Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage situs Skor.id.

SKOR SPECIAL

Mengapa Timnas Prancis Masih Percaya Didier Deschamps

SKOR.id – Pengaruh dan reputasi pelatih Timnas Prancis Didier Deschamps memudar. Menurut survei yang dilakukan Odoxa untuk perusahaan taruhan Winamax dan RTL, 51% penggemar sepak bola Prancis (sampel 1.005 orang yang mewakili populasi Prancis berusia 18 tahun ke atas, termasuk 468 penggemar sepak bola) ingin Deschamps hengkang.&nbsp;Selain itu, seperti dikutip L’Equipe, 58% masyarakat Prancis kecewa dengan penampilan tim Prancis di Euro 2024 dan 42% mengatakan mereka khawatir dengan masa depan (+9 poin dibandingkan dengan tahun 2021). Ketakutan ini bahkan menjadi mayoritas di kalangan penggemar sepak bola (55%, +13 poin).&nbsp;Bagi 84% responden yang mengaku sebagai penggemar sepak bola, kurangnya gebrakan dan agresivitas di depan gawang menjelaskan tersingkirnya Les Bleus di semifinal Piala Eropa 2024 usai kalah 1-2 dari Spanyol.Yang terakhir ini juga menunjukkan kurangnya ambisi ofensif (83%) dan kurangnya animasi dan permainan (80%).&nbsp;Jika 73% responden percaya bahwa Deschamps seharusnya tidak terlalu mementingkan kapten dan penyerang Kylian Mbappe (74% responden kecewa dengan penampilannya), jumlah yang sama akan senang melihat Olivier Giroud bermain lebih banyak (74%).&nbsp;Dalam konteks ini, keinginan agar Deschamps tetap menjadi pelatih Prancis – tim juara Eropa 1984 dan 2000 serta Piala Dunia 1998 dan 2018 – juga semakin menurun.&nbsp;Deschamps kehilangan 12 poin di kalangan pemain Prancis (65%), 20 poin di kalangan penggemar sepak bola (58%) dan menurun di kalangan penggemar olahraga, 51% di antaranya sekarang ingin dia meninggalkan jabatannya (+26 poin).Kendati hasil survei terkini menunjukkan publik sudah mulai tidak menyukai Deschamps, Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) ternyata masih ingin mempertahankan mantan gelandang yang menjadi kapten Prancis saat merebut Piala Dunia 1998 dan Euro 2000 itu.&nbsp;“Deschamps masih terikat kontrak bersama kami dan dia akan melanjutkan misinya di tim ini,” ujar Presiden FFF Philippe Diallo, seperti dikutip dari L'Equipe.&nbsp;Didier Deschamps ditunjuk menjadi pelatih Timnas Prancis pada 8 Juli 2012 (musim 2012-2013) dan kontraknya baru akan habis pada akhir Juli 2026.&nbsp;Dari 160 pertandingan yang dipimpin Deschamps, Les Bleus&nbsp;tercatat 102 kali menang, 30 imbang, dan 28 kalah dengan mencetak 335 gol dan kebobolan 146. Dengan formasi favorit 4-2-3-1, skuad Prancis rata-rata merebut 2,10 poin per laga di bawah Deschamps.Di bawah Deschamps, Timnas Prancis merebut Piala Dunia 2018 dan runner-up&nbsp;pada edisi berikutnya (2022) dan kampiun UEFA Nations League 2020-2021. Di Piala Eropa, Deschamps paling jauh membawa Prancis ke final pada 2016 (kalah 0-1 dari Portugal).<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lYUX4-tiY3c?si=BPmkyUxuRhgUb9oD" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Tidak kurang 51% penggemar sepak bola Prancis menginginkan pelatih Didier Deschamps pergi.

World

51% Fan Desak Pelatih Prancis Didier Deschamps Mundur

SKOR.id – Spanyol akan menghadapi Prancis Rabu (10/7/2024) dini hari WIB nanti dalam semifinal Euro 2024 di Munich Football Arena.Dalam laga ini, pelatih Timnas Spanyol, Luis de la Fuente, kemungkinan besar akan menurunkan bek kanan veteran, Jesus Navas, menghadapi Les Bleus.&nbsp;Absennya Dani Carvajal karena kartu merah saat melawan Jerman pada perempat final lalu, membuat Navas berpeluang masuk starting lineupLa Roja.Ini tentunya akan menjadi momen spesial bagi Navas, yang akan berusia 38 tahun 231 hari ketika diturunkan dini hari WIB nanti.Artinya, Navas akan memecahkan rekornya sendiri sebagai pemain tertua yang ambil bagian di fase terakhir bersama La Roja, yang ia pecahkan sendiri dua pekan lalu saat menjadi starter lawan Albania.Apalagi sekarang situasinya sangat menuntut.&nbsp;Ini semifinal, bukan pertandingan tanpa mempertaruhkan apa pun.Sehingga, siapa pun pemain pengganti yang diberikan menit bermain harus yang terbaik.Dan ingat bahwa lini belakang Spanyol akan menghadapi striker tajam Kylian Mbappe (jika ia pulih dan fit untuk bermain).&nbsp;Meski performanya kurang baik selama Euro 2024, striker andalan Prancis ini akan mudah mencetak gol jika barisan pertahanan Spanyol tidak setangguh sebelumnya.Jesus Navas saat ini sedang menjalani hari-hari terakhirnya sebagai pemain sepak bola.Dia hanya memiliki waktu kurang dari enam bulan hingga 1 Januari 2025, ketika dia memutuskan akan gantung sepatu di klubnya, Sevilla.&nbsp;Oleh karena itu, ini merupakan turnamen besar terakhir bagi satu-satunya pemain tersisa dari tim Spanyol juara Piala Eropa (2012) dan Piala Dunia (2010) tersebut.&nbsp;“Suatu kebanggaan setelah sekian lama saya masih bisa berada di sini, terus menikmati permainan bersama tim nasional saya, negara saya,” ujar Navas beberapa hari lalu dalam sebuah wawancara.&nbsp;“Itu (memperkuat Timnas Spanyol) adalah pengalaman yang terbaik. Senang rasanya bisa membantu Spanyol.&nbsp;Tiap momen di tim nasional adalah hal yang unik,” ucapnya.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C0HpV5_smrp"></oembed></figure>Menghadapi Prancis nanti, pelatih De la Fuente memang punya masalah di lini belakang.&nbsp;Selain Carvajal, salah satu pemain yang tampil baik melawan Jerman, Robin Le Normand, juga akan absen mengisi posisi bek tengah.&nbsp;Nacho akan menggantikan Le Normand dan bermitra dengan Aymeric Laporte, yang tampil cemerlang saat melawan Jerman.&nbsp;Nacho, yang pernah lama bermain di Real Madrid, memang tampak tertatih-tatih saat melawan Jerman pada perempat final di Stuttgart.Tetapi sumber terpercaya mengatakan itu hanya cedera biasa, dan Nacho akan siap bermain melawan Prancis.Ada lagi pemain Spanyol yang absen, yaitu Pedri, yang dipastikan tidak akan mengikuti turnamen lagi karena cedera.Tempatnya, seperti yang terjadi saat melawan Jerman, akan diisi Dani Olmo, salah satu pemain terbaik dalam pertandingan 8 besar itu.Fabian Ruiz amenjadi pemain Spanyol lainnya yang sempat dalam kondisi tidak fit saat melawan Jerman.Namun, gelandang Paris Saint-Germain itu menjelaskan, kenyataannya ia hanya sangat lelah dan dengan pemulihan yang optimal Ruiz mengaku siap menghadapi Prancis.Bagi yang ingin ngobrol langsung tentang laga semifinal Euro 2024 Spanyol vs Prancis malam ini, langsung join ke Live Room Stadeo ya. Live Room akan mulai pada Rabu (10/7/2024) jam 01.00 WIB, jangan sampai ketinggalan ya!<div class="raw-html-embed"><iframe style="border: none;width: 100%;height: 550px;" id="stadeo" rameborder="0" frameborder="no" allowtransparency="no" allow="microphone;camera;midi;encrypted-media;" src="https://widget.stadeo.live/#/?channelID=m9n2bk8aha95pdbt0rrc0ot10h"></iframe></div><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/fq6eKXk6oko?si=FEkktya90q1cmM2M" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Jesus Navas satu-satunya pemain tersisa di Timnas Spanyol juara Euro 2012 dan Piala Dunia 2010.

Spanyol Tanpa Dani Carvajal, Waktunya Jesus Navas Main Lawan Prancis

SKOR.id – Portugal jumpa Prancis pada perempat final Euro 2024. Laga Portugal vs Prancis akan digelar Sabtu (6/7/2024) pukul 02.00 dini hari WIB di Volksparkstadion, Hamburg.Prancis memiliki rekor superior dalam sejarah pertandingan ini, setelah memenangkan 19 dari 28 pertemuan terakhir antara kedua negara.&nbsp;Portugal hanya meraih enam kemenangan dalam kurun waktu tersebut, sementara hasil imbang terjadi dalam tiga kesempatan.Ini akan menjadi pertemuan kelima antara kedua negara di Piala Eropa, dengan Prancis meraih dua kemenangan dalam empat pertemuan sebelumnya sejak 1984.Pertemuan terakhir kedua tim terjadi pada Euro 2020 lalu yang diselenggarakan di Puskas Arena, 24 juni 2021. Ketika itu, Portugal dan Prancis bermain imbang 2-2.&nbsp;Skor.id berhasil merangkum sejumlah fakta menarik lainnnya dari laga Portugal vs Prancis. Berikut ini berbagai fakta menarik laga Portugal vs Prancis:<ul><li>Portugal tidak terkalahkan dalam dua pertemuan terakhir mereka (kemenangan 1-0 di final Euro 2016 dan hasil imbang 2-2 pada penyisihan grup Euro 2020).&nbsp;</li><li>Sebaliknya, Prancis memenangkan dua pertandingan pertama dan mengangkat trofi di akhir turnamen pada kedua kesempatan tersebut (3-2 pada Euro 1984 dan 2-1 pada Euro 2000).</li><li>Prancis hanya kalah satu kali dalam 14 pertandingan terakhir melawan Portugal (sisanya menang 11, seri 2), satu-satunya kekalahan Les Bleus terjadi pada final Euro 2016 di Stade de France (0-1).</li><li>Portugal melaju ke perempat final Piala Eropa untuk ketujuh kalinya, lebih banyak dibanding tim mana pun sejak babak tersebut diperkenalkan pada 1996.&nbsp;</li><li>Portugal berhasil melewati perempat final dalam empat dari enam pertandingan, dua kegagalan Portugal terjadi saat kalah dari Republik Ceko pada 1996 dan Jerman pada 2008.</li><li>Prancis bisa mencapai semifinal untuk keempat kalinya dalam lima edisi terakhir Piala Eropa dan Piala Dunia: di Euro 2016, Piala Dunia 2018, dan Piala Dunia 2022.&nbsp;</li><li>Empat tim yang menyingkirkan Les Bleus di perempat final Piala Eropa dan Piala Dunia kemudian memenangkan trofi (Italia di Piala Dunia 1938, Yunani di Euro 2004, Spanyol di Euro 2012, dan Jerman di Piala Dunia 2014).</li><li>Para pemain Prancis belum pernah mencetak satu gol pun dari permainan terbuka dalam lima pertandingan terakhirnya. Tiga gol mereka sejauh ini di Euro 2024 adalah 2 gol bunuh diri dan 1 penalti dari Kylian Mbappe.&nbsp;</li><li>Prancis belum pernah mencetak satu gol pun dari permainan terbuka dalam pertandingan berturut-turut (lima) sejak periode Maret-September 2013.</li><li>Meski finis pertama di grupnya dan mencapai perempat final, Portugal belum pernah mencetak gol dalam dua pertandingan terakhirnya di Euro 2024.&nbsp;</li><li>Portugal tidak pernah mencatatkan tiga clean sheet berturut-turut dalam satu turnamen di Piala Eropa dan Piala Dunia.</li><li>Prancis mencatatkan nilai Expected Goals Against hanya 2,63 di Euro 2024, sebuah rekor di antara tim-tim yang lolos ke perempat final dan terendah kedua di edisi turnamen ini, setelah Serbia (2,57).</li><li>Usai mencetak 10 gol dalam 9 laga Piala Eropa dan Piala Dunia antara 2018 dan 2022, Cristiano Ronaldo belum mencetak gol dalam delapan penampilan terakhirnya di antara kedua turnamen tersebut.&nbsp;</li><li>Dengan kegagalan penaltinya pada 16 besar Euro 2024 lawan Slovenia, Cristiano Ronaldo jadi pemain pertama yang gagal melakukan setidaknya dua penalti di Euro (tidak termasuk adu penalti), sejak melawan Austria pada 2016.</li><li>William Saliba mencatat tingkat penyelesaian operan sebesar 96,6% di Euro 2024 (256 dari 265): rekor % untuk pemain Prancis dalam satu edisi Euro dan Piala Dunia (minimal 100 operan). Data dikumpulkan sejak 1966 untuk Piala Dunia dan 1980 untuk Euro.</li><li>N'Golo Kante adalah pesepak bola Eropa yang paling banyak memainkan pertandingan Piala Eropa dan Piala Dunia tanpa kalah (19 tampil, 13 menang, 6 seri).&nbsp;</li><li>Kante juga menjadi pemain Prancis yang paling banyak menciptakan peluang mencetak gol bagi rekan satu timnya lewat umpan-umpan terobosan garis di Euro 2024 (3 kali).</li></ul>Bagi yang ingin ngobrol tentang Euro 2024 Portugal vs Prancis, langsung aja join ke Live Room Stadeo yaa. Live Room akan mulai pada jam 01.00 WIB, jangan sampai ketinggalan ya, klik link di bawah ini:<div class="raw-html-embed"><iframe style="border: none;width: 100%;height: 550px;" id="stadeo" rameborder="0" frameborder="no" allowtransparency="no" allow="microphone;camera;midi;encrypted-media;" src="https://widget.stadeo.live/#/?channelID=088lev30l8fqs8ta2op7fn45mq"></iframe></div><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/szc7s6i-fNY?si=ZbBLFCWd9Bl0S-hn" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ini akan menjadi pertemuan kelima antara Portugal dan Prancis di Piala Eropa.

Fakta Menarik Portugal vs Prancis di 8 Besar Euro 2024

SKOR.id – Striker Timnas Prancis, Kylian Mbappe, mencetak gol lewat titik penalti saat timnya imbang 1-1 lawan Polandia, Selasa (25/6/2024) malam WIB di Westfalenstadion, Dortmund.Hasil tersebut memastikan Prancis lolos ke 16 besar Euro 2024 setelah menempati posisi runner-up Grup D.Kemampuan Mbappe sebagai mesin gol Les Bleus maupun klubnya sebelumnya, Paris Saint Germain (PSG), tidak lepas dari kondisi tubuhnya yang fit. &nbsp;Pemain 25 tahun itu mengikuti diet ketat untuk menjaga kondisi fisiknya yang luar biasa.&nbsp;Setelah mengumumkan kepergiannya dari PSG, Mbappe akan bergabung dengan Real Madrid pada musim panas ini.Fans Real Madrid sangat antusias dengan kedatangan pemain yang dianggap terbaik di dunia oleh banyak orang.&nbsp;Namun, kebugarannya yang luar biasa bukanlah suatu kebetulan. Nutrisi dan latihan yang cermat adalah pilar kesuksesan olahraga pemain Prancis ini.Bintang sepak bola Prancis ini mengikuti pola makan ketat untuk menjaga bentuk fisiknya yang mengesankan.Mbappe mengikuti pola makan seimbang, yang mencakup variasi makanan kaya karbohidrat dan protein yang didistribusikan sepanjang hari.&nbsp;Hidangan favoritnya adalah salmon dengan pasta, kombinasi yang membantu memperkuat ototnya berkat kandungan proteinnya yang tinggi, asam lemak omega-3, vitamin, dan mineralnya.&nbsp;Selain itu, rencana dietnya mencakup penghapusan produk-produk seperti gula, serta memasukkan makanan super yang dapat diakses oleh semua orang: oatmeal.Makanan super adalah makanan alami luar biasa yang berasal dari akar, biji-bijian, buah-buahan, dan ganggang.&nbsp;Makanan ini sarat dengan nutrisi penting dalam konsentrasi tinggi, mudah diserap, dan memberikan manfaat signifikan jika dikonsumsi dalam jumlah kecil setiap hari.Makanan itu sangat penting, baik dalam persiapan fisik untuk menjaga otot dan tulang dalam kondisi optimal, serta selama latihan, kompetisi, dan dalam proses pemulihan setelahnya.Sains KuncinyaBelakangan ini, ilmu nutrisi telah memasuki ruang ganti olahraga, sehingga membuat perbedaan besar dari masa lalu.&nbsp;Pada masa lalu, pesepak bola biasa merayakan kemenangan dengan alkohol dan pizza dalam jumlah besar.Namun saat ini, pendekatan nutrisi ortodoks lebih berlaku, membantu meningkatkan performa dan mencegah cedera.&nbsp;Banyak makanan super, seperti delima dan alga, telah didukung oleh ilmu pengetahuan karena potensi antioksidannya.Juga kemampuannya untuk meningkatkan kinerja atletik dan meningkatkan metabolisme lemak.Salah satu di antara makanan super tersebut, oat, telah menjadi komponen kunci dalam makanan sehari-hari banyak atlet, termasuk Mbappe.&nbsp;Selain kontribusinya terhadap kesehatan secara keseluruhan, oat telah membuktikan diri sebagai bahan yang bermanfaat tidak hanya untuk nutrisi, tetapi juga aktivitas fisik.Kaya akan energi, oat telah menjadi elemen penting dalam makanan para atlet karena komposisi nutrisinya yang unik.Oat merupakan sumber karbohidrat kompleks, serat, lemak tak jenuh dan zat gizi mikro, serta mengandung banyak protein dan memiliki indeks glikemik yang rendah.&nbsp;Selain itu, mengandung mineral penting bagi atlet, seperti potasium, magnesium, kalsium, dan fosfor, yang berperan penting dalam fungsi otot dan fungsi neuromuskular.&nbsp;Oat juga mengandung vitamin penting, seperti B5 dan B1, yang penting untuk metabolisme karbohidrat dan berdampak positif pada kinerja atletik.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/BsD0VshEh7k?si=wR8mQXdrIQ9mu-sz" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Hidangan favorit Mbappe salmon dengan pasta, kombinasi yang membantu memperkuat ototnya.

All Culture

Kylian Mbappe Cetak Gol Perdana Euro 2024, Makanan Ini Tingkatkan Performanya

Soal fashion, para pemain Timnas Prancis layak jadi “juara” di Eropa.

Fashion

Gaya Trendi nan Mewah 4 Pemain Timnas Prancis di Luar Lapangan

SKOR.id - Euro 2024 sepertinya akan jadi dansa terakhir penyerang Timnas Prancis, Olivier Giroud, di Piala Eropa.Kini berusia 37 tahun, Olivier Giroud akan hijrah ke Los Angeles FC di Amerika Serikat musim panas ini, menjadikan gelaran Euro 2024 mungkin akan jadi penampilan terakhirnya di tanah Eropa.Meski sudah berusia senja sebagai pesepak bola, nyatanya Giroud masih jadi andalan di lini depan tim asuhan Didier Deschamps.Dari 14 pemain Timnas Prancis yang tampil di final Piala Dunia 2018 dan jadi juara, kini hanya lima pemain yang akan tampil di Piala Eropa 2024, yaitu Kylian Mbappe, Antoine Griezmann, N'Golo Kante, Benjamin Parvard, dan tentu saja Olivier Giroud.Usai gelar juara dunia itu, Giroud mencetak berbagai rekor, termasuk jadi top skor sepanjang masa Tim Ayam Jantan, menyalip Thierry Henry.Giroud kini punya catatan 57 gol dalam 133 laga, unggul dari Henry (51 gol), Mbappe (46), Griezmann (44), dan Michel Platini (41).Henry memegang rekor ini selama 15 tahun, Giroud mungkin tak akan selama itu dengan Mbappe hanya berjarak 11 gol dari dirinya dan masih berusia 25 tahun.Sebagai perbandingan, Giroud baru mencetak satu gol untuk Timnas Prancis di usia 25 tahun.Memang ada perbedaan, Mbappe sudah jadi wonderkid dan andalan timnya sejak belia, sedangkan Giroud baru tampil di liga kasta teratas pada usia 24 tahun.Tak hanya itu, ia juga banyak mendapat kritikan di Prancis, termasuk karena sama sekali tak mencetak gol kala Prancis jadi juara dunia tahun 2018.Meski begitu, ia tetap jadi andalan Deschamps di lini depan, termasuk mencetak empat gol di Piala Dunia 2022 lalu.Kepercayaan ini bukan tanpa alasan. Sejak Deschamps jadi nakhoda, ia lebih sering menang saat memainkan Giroud (72 persen, 63 menang dari 88 laga), dibanding saat tanpa Giroud (56 persen, 41 menang dari 73 laga).Giroud memang tua-tua keladi. Ia adalah pencetak gol tertua Les Blues, mencetak gol dalam usia 37 tahun 178 hari melawan Cile tahun ini, unggul atas pemegang rekor sebelumnya, Roger Marche, yang cetak gol lawan Spanyol tahun 1959 berusia 35 tahun 287 hari.Giroud juga mencatat rekor sebagai pemain tertua untuk Timnas Prancis saat lawan Luksemburg 5 Juni lalu, berusia 37 tahun 249 hari, rekor yang bisa ia pecahkan lagi di Euro 2024 nanti.Piala Eropa 2024 akan jadi Euro keempat Giroud dan turnamen Internasional ketujuh yang ia jalani, menyamai rekor pemain Prancis lainnya, Lilian Thuram, Thierry Henry, Steve Mandanda, dan Hugo Lloris.Kini, apakah kalian sudah siap melihat dansa terakhir Olivier Giroud di Eropa?<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/dJlr92GGtfw?si=oF_P9g3N4N_d14Zs" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Penyerang andalan Timnas Prancis, Olivier Giroud, akan tampil di Euro 2024 yang akan jadi Piala Eropa terakhirnya bersama Les Blues.

Euro 2024: Dansa Terakhir Olivier Giroud di Piala Eropa

SKOR.id - Bintang baru Real Madrid, Kylian Mbappe, tampil dalam konferensi pers pada Selasa (4/6/2024) malam waktu setempat jelang Timnas Prancis menghadapi Luksemburg.Prancis akan tampil dalam laga uji coba menghadapi Luksemburg, Rabu (5/6/2024) ini atau Kamis dini hari WIB, sebagai bagian dari persiapan menghadapi Euro 2024 yang digelar pada 14 Juni 2024.Kylian Mbappe sebagai kapten Timnas Prancis tampil dalam sesi tanya jawab dengan pers dan membahas tentang kepindahannya ke Real Madrid dari Paris Saint-Germain (PSG) yang telah resmi serta harapannya terhadap Timnas Prancis pada Euro 2024."Sebelum memulai konferensi pers ini, saya hanya ingin menyampaikan beberapa patah kata. Semua orang tahu beritanya, ini resmi, saya akan menjadi pemain Real Madrid setidaknya untuk lima musim ke depan," kata Kylian Mbappe, dengan wajah yang tampak bahagia."Sungguh suatu kebahagiaan yang luar biasa, mimpi yang menjadi kenyataan. Ini sangat menarik. Saya sangat bahagia, terbebaskan, lega dan sangat bangga," kata Kylian Mbappe lagi.Penyerang berusia 25 tahun ini pun menambahkan bahwa Real Madrid adalah klub yang telah menjadi impiannya.Karena itulah, dalam konferensi pers ini pula secara khusus dia menyempatkan mengucapkan terima kasih kepada Real Madrid.“Saya merasa sangat tersanjung dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah mengirimi saya pesan dan semua yang telah berkontribusi terhadap proses ini, khususnya kepada Florentino Perez (Presiden Real Madrid) yang telah mendukung saya sejak awal.”Setelah Real Madrid mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan Kylian Mbappe, sejumlah pesan pun diterima sang pemain.Termasuk dari idolanya, Cristiano Ronaldo, serta beberapa rekan yang juga mantan pemain Real Madrid yaitu Sergio Ramos hingga Iker Casillas.Pemain Real Madrid saat ini juga menyampaikan ucapan selamat kepada Kylian Mbappe.Seperti diberitakan sebelumnya, Kylian Mbappe resmi menjadi pemain Real Madrid, dengan status bebas transfer dan mendapatkan kontrak lima tahun.Dalam konferensi pers itu pula, meski tidak ingin berbicara lebih jauh tentang Real Madrid, Kylian Mbappe pun akhirnya memberikan pernyataan tentang situasinya di PSG selama musim lalu.Sikap Kasar Paris Saint-GermainMantan pemain Monaco ini menyatakan bahwa Paris Saint-Germain pernah menyampaikan bahwa dirinya tidak akan pernah bermain lagi di Paris Saint-Germain pada awal musim 2023-2024."Mereka (PSG) mengatakan kepada saya secara langsung, mereka berbicara kepada saya dengan nada yang kasar, mengatakan kepada saya bahwa saya tidak akan bermain lagi untuk PSG pada awal musim lalu," kata Kylian Mbappe, bercerita.Tidak disebutkan oleh Kylian Mbappe, siapa yang mengatakan kata-kata kasar kepada dirinya secara langsung. Apakah itu direktur klub atau sang Presiden Nasser Al-Khelaifi.Saat itu, memang muncul kabar bahwa PSG akan mencoret nama Kylian Mbappe dari skuad. Bahkan, Kylian Mbappe sempat harus melakukan latihan terpisah dengan rekan-rekan setimnya di Paris Saint-Germain.Hingga akhirnya memunculkan isu ada ketegangan hubungan Kylian Mbappe dan pelatih Paris Saint-Germain, Luis Enrique. Namun, Kylian Mbappe kini meluruskan kabar tersebut."Luis Enrique dan Luis Campos (direktur olahraga) yang justru menyelamatkan saya. Tanpa mereka saya tidak akan melangkah ke lapangan lagi. Itu adalah kebenarannya, dan itulah sebabnya saya selalu berterima kasih kepada pelatih dan direktur olahraga," kata Kylian Mbappe.Kini, Kylian Mbappe menyatakan bahwa di tengah kebahagiannya bergabung ke Real Madrid, dia harus tetap fokus dengan hal-hal yang kini lebih real, yang ada di depan mata yaitu tugasnya sebagai kapten di Timnas Prancis."Ini adalah hari yang luar biasa bagi saya. Tapi saya harus kembali ke hal-hal yang lebih rasional. Saya mempunyai tanggung jawab sebagai kapten tim Prancis. Saya ingin melindungi tim saya karena kami memiliki musim panas yang hebat di depan kami.”<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/N4LQUa2UtnU?si=tdEWdl-w1RzDREBZ" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kylian Mbappe yang baru resmi sebagai pemain Real Madrid menyatakan sikap kasar Paris Saint-Germain yang terjadi pada awal musim 2023-2024.

La Liga

Kylian Mbappe Puji Real Madrid, Bocorkan Sikap Kasar PSG

SKOR.id – Seiring meningkatnya kegembiraan Euro 2024, dunia sepak bola dipenuhi dengan prediksi dan analisis tentang negara mana yang akan mengangkat trofi yang didambakan tersebut.&nbsp;Meskipun setiap turnamen menghadirkan kejutan dan kuda hitam, beberapa tim secara konsisten muncul sebagai favorit berdasarkan penampilan historis, performa saat ini, pemain kunci, dan keahlian manajerial mereka.&nbsp;Ditambah dengan daya tarik bonus taruhan olahraga, para penggemar semakin terlibat dalam memperkirakan tim mana yang mungkin menang di Jerman musim panas mendatang. Mari selidiki mengapa tim-tim tertentu menjadi pilihan terbaik untuk melaju jauh di turnamen.Kinerja Historis dari Pesaing TeratasBila melihat sejarah performa tim, hanya ada beberapa negara menonjol sebagai pesaing konsisten di setiap gelaran Euro.&nbsp;1. Jerman&nbsp;Sebagai tuan rumah Euro 2024, Jerman otomatis mendapat perhatian. Dengan tiga gelar (1972, 1980, dan 1996), mereka berbagi rekor kesuksesan Piala Eropa terbanyak.&nbsp;Penampilan mereka di kandang sendiri secara historis terbilang kuat. Die Mannschaft menjadi semifialis pada Euro 1988.&nbsp;Di ajang Piala Dunia, Jerman (masih Jerman Barat) juara saat turnamen digelar di rumah mereka pada 1974. Mereka menempati peringkat ketiga saat ajang yang sama kembali digelar di kandangnya pada 2006.2. Spanyol&nbsp;Spanyol memiliki rekor Piala Eropa yang mengesankan, memenangi tiga gelar (1964, 2008, dan 2012). Gaya permainan tiki-taka dan kedalaman bakat skuad La Roja telah membantu mereka dengan baik.&nbsp;Meskipun penampilan Timnas Spanyol baru-baru ini mengecewakan dibandingkan dengan era keemasan mereka, Tim Matador tetap menjadi pesaing yang tangguh. Satu lagi rekor Spanyol di Euro, mereka masih menjadi satu-satunya negara yang mampu mempertahankan gelar.3. Prancis&nbsp;Finalis Piala Dunia dua edisi terakhir – termasuk juara pada 2018 – dan kampiun Euro 1984 dan 2000, Prancis, juga sangat pantas difavoritkan pada Euro edisi ke-17 ini.Sejak merebut Piala Dunia untuk kali pertama pada 1998, regenerasi di Prancis terlihat berjalan sangat mulus. Les Bleus&nbsp;bisa dibilang salah satu skuad paling komplet baik dalam menyerang maupun bertahan.&nbsp;Dengan skuad yang penuh pemain berbakat, runner-up&nbsp;Euro 2016 ini akan selalu menjadi mimpi buruk bagi lawan mana pun.&nbsp;4. ItaliaKemenangan Italia di Euro 2020 – sukses kedua setelah 1968 – mengingatkan semua orang bila warisan sepak bola mereka yang kaya masih ada. Dikenal karena pertahanannya yang kuat dan penyelesaian akhir yang klinis, Gli Azzurri tidak pernah bisa diabaikan jika turun di turnamen bergengsi.Pemain Kunci yang Patut Diperhatikan di Euro 2024Peluang sebuah tim untuk menang sering kali bergantung pada penampilan para pemain kuncinya. Berikut beberapa bintang yang diperkirakan akan bersinar:<ul><li>Kylian Mbappe (Prancis). Salah satu penyerang tercepat di dunia saat ini. Kecepatan, skill, dan kemampuan mencetak gol yang sangat baik, menjadikan penyerang dengan 77 caps dan 46 gol ini aset sangat berharga bagi Les Bleus.</li><li>Rodri (Spanyol). Memiliki caps (49) terbanyak kedua di Timnas Spanyol saat ini di bawah sang kapten Alvaro Morata (71), Rodri diyakini sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia saat ini. Rodri dikenal karena keserbagunaannya, operan akurat, dan kemampuan menerapkan taktik dari pelatih.</li><li>Florian Wirtz (Jerman). Gelandang milik Bayer Leverkusen berusia 21 tahun ini dianggap sebagai salah satu pemain muda terbaik di dunia. Wirtz seorang gelandang serang namun juga bisa bermain melebar di sisi kiri sebagai pemain sayap terbalik. Dia memiliki pola pikir ofensif yang jelas dan merupakan gelandang yang sangat dinamis, yang mampu menjangkau banyak area.&nbsp;</li><li>Federico Chiesa (Italia). Memegang 45 caps dengan tujuh gol, dinamisme Chiesa dan kemampuannya mencetak gol dari sayap sangat penting bagi Italia. Bakat dan kreativitasnya menambah keunggulan serangan Gli Azzurri.</li></ul>Peran Pelatih Membentuk Tim agar Sukses&nbsp;Di balik setiap tim yang sukses terdapat manajer yang cerdas secara taktik dan tahu cara mengeluarkan yang terbaik dari para pemainnya.Didier Deschamps (Prancis). Karena pernah memenangi Piala Dunia sebagai pemain (pada 1998) dan pelatih (2018), pengalaman dan sikap tenang Deschamps sangat penting bagi Prancis. Kemampuan Deschamps mengelola ego dan menjaga keharmonisan skuad sudah terdokumentasi dengan baik.Jika sebelumnya pernah memenangi Euro (2000) sebagai pemain, kini Deschamps ingin melakukannya sebagai pelatih setelah pada 2016 silam dibekap Portugal di final.Luciano Spalletti (Italia). Pengalaman menangani klub-klub Italia di antaranya AS Roma dan SSC Napoli hingga tim asal Rusia Zenit St Petersburg membuat Spalletti kaya akan pengalaman.&nbsp;Saat menangani Roma, ia gemar memakai formasi 4-2-3-1 karena menerapkan permainan ofensif tim didasarkan pada pergerakan yang mengalir dan umpan cepat untuk membangun serangan, berpusat pada distribusi dua gelandang.&nbsp;Ketika mengantar Napoli juara Liga Italia 2022-2023, Spalletti juga masih menerapkan pola menyerang 4-3-3 kendati lebih percaya bahwa skema dalam sepak bola saat ini tidak terlalu berpengaruh.Luis de la Fuente (Spanyol). Piawai dan lebih menyukai menangani pemain muda. Mikel Merino dan Mikel Oyarzabal ikut merasakan sukses memenangi Kejuaraan Eropa U-21 bersama tim muda Spanyol asuhan De La Fuente. Soal strategi, De la Fuente lebih menyukai memasang penyerang tengah tradisional dan melepaskan banyak umpan ke kotak penalti.&nbsp;Julian Nagelsmann (Jerman). Pelatih termuda (36 tahun) di Euro 2024. Nagelsmann dikenal karena fleksibilitasnya dalam formasi, mempertahankan penguasaan bola, dan menerapkan gegenpressing, di mana tim, setelah kehilangan penguasaan bola, segera berusaha untuk merebut kembali penguasaan bola, daripada mundur untuk berkumpul kembali.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/tkSSYYJkXxc?si=kJC7vuGCj3NNaELI" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;

Latest Articles - Timnas Prancis